Sebagian pengguna layanan TV berbayar mungkin sudah mengetahui apa itu IPTV dan OTT. Sementara pengguna TV antena biasanya belum terlalu akrab dengan keduanya. Namun faktanya, kini tren hiburan masyarakat sudah mulai beralih ke dua layanan tersebut.
Perlu diketahui bahwa IPTV dan OTT adalah layanan media yang
sama-sama berbasis internet. Artinya, untuk mendapat aksesnya Anda harus
memiliki internet, unlimited akan lebih baik tentunya. Supaya tidak semakin
bingung, mari bahas satu persatu apa itu IPTV dan OTT, serta apa perbedaan
keduanya.
Baca Juga:
- Cara Terbaru Nonton Mola TV di Smart TV Android, 100% Works!
- Ini Dia 10 Aplikasi Streaming Bola Semua Liga untuk Android TV
Lebih Seru Menonton TV dengan Internet
Sebenarnya banyak orang yang sudah menggunakan layanan ini
selama bertahun-tahun. Hanya saja mereka, mungkin termasuk Anda, belum tahu bahwa
layanan tersebut bernama IPTV. Di masa mendatang, kemungkinan layanan ini akan
berkembang pesat dan mulai menggantikan cara menonton TV tradisional.
Apa Itu Layanan IPTV?
IPTV (Internet Protocol Television) adalah layanan TV yang
hanya bisa diakses menggunakan internet. Apabila Anda memasang alat dekoder
IPTV tetapi tidak memiliki koneksi internet di rumah maka itu akan percuma.
IPTV jauh lebih praktis karena Anda tidak perlu memasang alat
di luar rumah seperti antena maupun parabola. Bahkan untuk menontonnya tidak harus
di TV, melainkan bisa lewat ponsel pintar, tablet, PC, dan lain-lain.
IPTV Indihome adalah salah satu layanan paling banyak
digunakan. Mereka menggunakan Set-top Box (STB) berbasis Android untuk mengubah
TV biasa menjadi smart TV. Layanan IPTV-nya cukup lengkap dengan menayangkan
saluran-saluran dari dalam dan luar negeri.
Begini Cara Kerja IPTV
Pada dasarnya layanan IPTV mirip seperti menonton livestreaming
di YouTube, Instagram, Facebook, atau platform lain. Ketika Anda memilih sebuah
saluran TV, maka video akan dikirim dari server secara langsung melalui
internet. Itulah mengapa IPTV juga sering disebut Web TV.
Untuk lebih memahami bagaimana cara kerja IPTV, simak tahap demi tahap pendistribusiannya berikut ini.
- Penyimpanan program – program bisa disiarkan secara langsung atau tapping seperti tayangan TV pada umumnya.
- Mempersiapkan program – khusus untuk IPTV, format video harus diubah menjadi digital agar bisa dikirim menggunakan internet.
- Program disalurkan – ini adalah proses streaming di mana perangkat Anda akan memuat informasi dari perangkat lainnya, yaitu server IPTV.
- Program ditonton – orang yang memiliki akses internet dan perangkat dekoder (STB), ponsel atau PC bisa menonton tayangan IPTV.
Penyedia IPTV Resmi di Indonesia
Penyedia IPTV ilegal banyak berkeliaran di luar sana, begitu
pula dengan penggunanya. Alasan utamanya adalah dengan biaya berlangganan murah,
Anda mendapat puluhan bahkan ratusan saluran sekaligus.
Tetapi berhati-hatilah karena pihak berwajib terus mencari pelaku
streaming ilegal tersebut. Jika Anda ingin akses yang aman, maka sebaiknya
berlanggananlah pada penyedia IPTV resmi. Di Indonesia ada beberapa layanan
terlaris yang bisa dinikmati, antara lain:
1. UseeTV Indihome
Biaya
berlangganan |
Mulai Rp385.000/bulan
– Lihat selengkapnya |
Jumlah saluran |
93-181 |
Fitur |
Gratis akses
Catchplay dan iFlix |
Indihome adalah ISP dari Telkom, yang telah bertahun-tahun melayani
masyarakat, sebelumnya dikenal dengan nama Speedy. Sementara UseeTV adalah
produk IPTV mereka, biasanya terdapat dalam bundel langganan internet bulanan.
Dengan biaya mulai Rp200 ribuan, Anda sudah bisa memiliki
internet kencang di rumah sekaligus IPTV. Juga sudah termasuk biaya STB supaya
TV Anda dapat mengakses UseeTV. Selain melalui STB, UseeTV juga tersedia di
ponsel pintar dan halaman web.
2. Mola TV
Biaya
berlangganan |
Rp250.000/musim
– Lihat selengkapnya |
Jumlah saluran |
Mola Sports,
Mola Movies, Mola Kids, Mola Living |
Fitur |
Dapat ditonton
di perangkat mobile |
Penggemar sejati Liga Inggris pasti berlangganan IPTV dari
Mola TV. Hingga beberapa musim ke depan, tayangan lengkap Liga Inggris hanya
dapat disaksikan secara resmi melalui Mola TV.
Anda dapat memilih membeli Mola TV Box, smart TV Polytron atau
mengunduh aplikasi Mola TV di ponsel pintar untuk mengaksesnya. Biaya
berlangganannya pun sangat murah, yaitu hanya Rp250.000 per musim/tahun.
3. Biznet IPTV
Biaya
berlangganan |
Rp175.000/bulan
– Lihat selengkapnya |
Jumlah saluran |
53-71 |
Fitur |
Catch-up (saluran
lokal) dan VoD |
Pada tahun 2020, Biznet meluncurkan layanan IPTV mereka
sendiri untuk memberi hiburan interaktif kepada para pelanggannya. Biayanya
mulai dari Rp175.000 per bulan untuk paket basic.
Melalui rilis resminya, Biznet IPTV menjanjikan tayangan
berkualitas 4K dan banyak fitur di dalamnya. Di antaranya adalah catch-up, VoD,
WiFi connected, dan easy to connect.
4. Mivo TV
Biaya
berlangganan |
|
Jumlah saluran |
37-60 |
Fitur |
Saluran premium,
Mivo Pass |
Selain UseeTV, ada pula layanan IPTV lain yang bisa diakses
melalui halaman web langsung. Salah satunya adalah Mivo TV, sebuah platform
gratis untuk menonton berbagai saluran TV dengan internet sepuasnya. Tetapi
Anda juga bisa upgrade akun menjadi VIP untuk menonton lebih banyak saluran TV.
Mivo bukan hanya sebagai penyedia IPTV gratis dan legal,
tetapi mereka juga merupakan social video marketplace. Daftarkan diri Anda
untuk bisa menjual konten video kreatif atau membeli konten dari para kreator
di sana.
Dengan penjelasan barusan, semoga Anda lebih paham tentang apa
itu IPTV. Sekarang simak perbedaan antara IPTV dan OTT, yang sebenarnya tidak terlalu
jauh berbeda.
Perbedaan IPTV dan OTT
Over-the-top atau OTT adalah layanan media streaming modern yang didistribusikan ke pelanggan melalui web dan aplikasi. Ini adalah hiburan masa kini yang tengah menjadi tren di hampir semua kalangan masyarakat.
OTT sendiri dapat diartikan sebagai penyedia konten online
yang berdiri secara mandiri. Salah satu produk OTT umumnya adalah video-on-demand
(VoD), tetapi tidak jarang juga berbasis layanan streaming audio. Yang jelas
untuk mengaksesnya Anda juga butuh jaringan internet.
Berbeda dengan IPTV, di luar layanan catch-up-nya, OTT
menawarkan hiburan yang lebih fleksibel. Anda bisa menontonnya di waktu luang
dan di manapun menggunakan perangkat yang memungkinkan.
Adapun cara monetisasi OTT adalah melalui langganan bulanan
atau tahunan. Meski ada yang gratis, tetapi biasanya Anda akan melihat iklan
seperti di YouTube sebagai kompensasinya.
Kelebihan Layanan Streaming OTT
Di kawasan Amerika Utara, 50 persen penduduknya menyukai
berlangganan OTT seperti Netflix. Ada beberapa alasan mengapa mereka, dan
sebagian masyarakat Indonesia, sekarang mulai beralih dari format tradisional
ke layanan OTT, antara lain:
- menawarkan konten bernilai tinggi dengan biaya yang relatif murah,
- menawarkan konten orisinal yang tidak tayang di platform lain,
- kompatibel dengan berbagai perangkat seperti smart TV, ponsel pintar, PC, tablet, bahkan konsol game.
Tentu bukan berarti layanan tradisional akan hilang
sepenuhnya. Ini karena OTT seringkali hanya dijadikan alternatif hiburan karena
lebih fleksibel.
Contoh Layanan OTT Populer di Indonesia
Pertumbuhan OTT di kawasan Asia khususnya Indonesia mulai
semakin terlihat. Tagar #DiRumahAja selama pandemi COVID-19 membuat orang-orang
sibuk mencari hiburan yang tepat untuk membuat mereka betah di rumah. OTT pun
akhirnya salah satu pilihan yang populer.
Di antara sekian layanan OTT, ada beberapa nama yang paling
banyak dipilih oleh masyarakat Indonesia, yaitu.
1. Netflix
Jenis Paket |
Biaya bulanan |
Paket Mobile |
Rp54.000 |
Paket Basic |
Rp120.000 |
Paket
Standard (HD) |
Rp153.000 |
Paket Premium
(UHD/HD) |
Rp186.000 |
Setelah Telkom membuka blokir terhadap Netflix, jumlah
pelanggan penyedia OTT ini semakin bertambah. Tak dapat dimungkiri Netflix memang
masih memimpin pasar di antara layanan streaming lainnya.
Meski demikian, biaya langganannya memang tergolong mahal. Tak
heran kalau masyarakat kelas menengah ke bawah sering mencari cara alternatif
untuk mendapatkan langganan Netflix murah.
2. Vidio
Jenis Paket |
Biaya bulanan |
Premier
Platinum |
Rp29.000 |
Paket Gold |
Rp19.000 |
Vidio adalah platform milik grup EMTEK, yang tentunya sudah
sangat berpengalaman di dunia hiburan Tanah Air. Sejak dirilis pada tahun 2014,
platform ini terus berkembang hingga menjadi seperti sekarang.
Isinya mencakup saluran televisi internet (IPTV) dan VOD.
Adanya fitur IPTV itulah yang menjadi keunikan tersendiri bagi Vidio
dibandingkan lainnya. Adapun biaya relatif lebih murah daripada Netflix, mulai
dari Rp29.000 per bulan.
3. iFlix
Jenis Paket |
Biaya bulanan |
VIP |
Rp39.000 |
iFlix adalah OTT regional yang bermarkas pusat di Kuala
Lumpur, Malaysia. Tetapi masyarakat Indonesia cukup akrab dengan iFlix karena
biaya langganannya juga murah. Dengan Rp39.000 per bulan, Anda bisa menonton
film Indonesia, Korea hingga konten khusus anak-anak.
Pendaftaran pertama bagi pengguna baru memungkinkan Anda
mendapatkan akses VIP gratis untuk waktu terbatas. Walaupun secara kualitas
masih jauh dari Netflix, tetapi tidak ada salahnya mencoba selagi masih gratis.
4. Viu
Jenis Paket |
Biaya bulanan |
Basic |
Gratis |
Premium |
Rp30.000 |
Kalau yang satu ini adalah tempat streaming film terfavorit
bagi para penggemar drama Asia. Viu menawarkan beberapa konten drama Korea
premium yang tidak bisa ditemukan di layanan OTT lain.
Viu adalah OTT asal negara Hong Kong dengan spesialisasi di
sektor drama Asia. Mereka dioperasikan oleh salah satu perusahaan
telekomunikasi terbesar di negara asalnya, PCCW Media.
5. Disney+ Hotstar
Jenis Paket |
Biaya bulanan |
Pelanggan
Telkomsel |
Rp20.000 |
Non Telkomsel |
Rp39.000 |
Disney+ Hotstar termasuk layanan OTT paling baru di
Indonesia setelah dirilis pada September 2020. Sesuai namanya, mereka
menampilkan sebagian besar serial dan film Disney. Namun, banyak juga film lokal
yang bisa dinikmati oleh para pelanggan.
Dirilisnya Disney+ Hotstar di Indonesia mengikuti
kesuksesannya di negara-negara lain sebelumnya. Sebelumnya layanan ini bernama
Hotstar, lalui diakuisisi oleh Disney per bulan April 2020 lalu.
Nah, barusan adalah beberapa contoh layanan OTT terpopuler
di Indonesia yang bisa jadi pilihan Anda. Tentu masih banyak alternatif lain di
luar sana dengan biaya berlangganan bervariasi. Pilihan ada di tangan Anda.
Tips Menikmati Tayangan IPTV dan OTT
Banyak pengguna mengeluh mereka tidak bisa menikmati tayangan IPTV dan OTT secara lancar. Sering terjadi buffering, video patah-patah atau ada saluran yang tidak bisa diputar. Supaya tidak terjadi hal-hal semacam itu, baiknya Anda mengikuti beberapa tips di bawah ini:
Pastikan jaringan internet stabil dan cukup kencang, minimal
20Mbps untuk IPTV dan 10Mbps untuk OTT.
- Atur secara manual kualitas video agar sesuai dengan kecepatan internet.
- Perangkat yang digunakan kompatibel dengan aplikasi pemutar media IPTV atau OTT.
- Spesifikasi perangkat cukup memadai, mulai dari RAM, chipset, penyimpanan, resolusi dan lain-lain.
- Beli paket berlangganan dari penyedia resmi supaya tidak bermasalah di tengah jalan.
Di masa sekarang, IPTV dan OTT telah menjadi bentuk hiburan
baru yang akan terus berkembang. Meski belum sepenuhnya menggantikan format
lama, tetapi setidaknya ini adalah alternatif terbaik bagi masyarakat modern.
Mengingat saat ini kita dituntut memiliki fleksibilitas dalam hal apapun
termasuk mencari hiburan.
Posting Komentar