Dalam sepakbola, formasi yang diterapkan manajer tentu akan sangat menentukan hasil yang dicapai oleh sebuah tim. Nah, hal yang sama juga berlaku dalam permainan Fantasy Premier League. Meski poin dihitung bergantung pada performa dari setiap individu, namun formasi FPL juga bisa menentukan berapa banyak poin yang bisa didapat oleh tim fantasi tersebut pada tiap game week.
Di dunia nyata, seorang manajer bisa mengubah formasi timnya di tengah pertandingan ketika terjadi suatu hal yang di luar rencana. Akan tetapi, perubahan yang bersifat sementara itu tentu tidak bisa dilakukan oleh manajer FPL. Pasalnya, formasi yang dipilih oleh para manajer FPL tidak bisa diganti lagi setelah deadline. Lalu, formasi FPL seperti apa yang kiranya paling oke untuk mendulang poin maksimal di setiap game week?
Tiga Bek
Banyak manajer FPL yang menyukai formasi tiga bek pada tim fantasi mereka. Padahal sebenarnya ada lima tempat untuk pemain belakang yang tersedia di line up. Tidak menutup kemungkinan alasannya adalah karena mereka ingin memaksimalkan pemain di posisi tengah dan depan, yang lebih berpotensi konsisten mendulang poin besar di setiap pertandingan.
Sebenarnya posisi bek juga cukup potensial mendulang poin besar. Bayangkan saja jika seorang bek bermain selama 90 menit penuh, melakukan clean sheet, mencetak gol atau membuat assist, serta mendapatkan bonus poin. Belum lagi jika pemain tersebut adalah kapten atau bahkan menggunakan “Triple Captain”. Poin yang didapat tentu akan sangat berlipat ganda.
Baca Juga:
- Tips Transfer Pemain FPL Saat Jeda Internasional
- Pengertian Free Hit pada Fantasy Premier League (FPL)
Sayangnya, jarang sekali ada bek yang bisa melakukan hal seperti itu secara terus menerus di setiap game week. Di satu sisi, bek (dan penjaga gawang) juga berpotensi memberikan sumbangan poin paling kecil. Ini bisa terjadi ketika gawang timnya kebobolan atau si pemain mendapatkan kartu kuning/merah. Apalagi, kemungkinan seorang bek melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan tentu lebih besar ketimbang pemain di posisi lain.
Oleh karena itu, untuk meminimalkan kemungkinan terjadinya poin jeblok yang dihasilkan para bek, formasi tiga bek pun direkomendasikan untuk mendulang poin lebih besar. Sebelum musim 2017/18, sebenarnya ada chip “All Out Attack”, yang memungkinkan manajer bisa hanya menggunakan dua bek saja dengan formasi 2-5-3. Tetapi chip tersebut saat ini sudah diganti dengan “Free Hit”.
Memilih Bek yang Tepat
Ketika menggunakan formasi tiga bek di tim fantasi, kriteria pemain seperti apa yang sebaiknya dipilih? Seorang bek akan mendapat poin besar apabila membuat assist atau mencetak gol. Nah, biasanya para pemain belakang yang sering membuat assist adalah seorang full-back atau wing back. Mereka umumnya akan sering melepas umpan ke dalam kotak penalti, yang berpotensi dikonversi menjadi gol oleh pemain lain. Tidak jarang pula mereka turut menciptakan gol.
Di sisi lain, seorang center back juga tidak jarang bisa menyumbangkan gol. Biasanya mereka akan naik ke kotak penalti lawan ketika timnya mendapatkan tendangan sudut atau tendangan bebas. Selain itu, pilihlah pemain belakang yang juga sering mengambil servis bola mati di daerah lawan, yang tentunya juga berpotensi berbuah assist atau gol. Dengan begitu, maka tiga bek yang Anda pasang dalam formasi FPL tidak akan sia-sia.
Tips formasi FPL:
- full-back atau wing back,
- center back yang sering overlap,
- pengambil servis bola mati.
Formasi FPL 3-4-3: Fokus Utama Striker
Menentukan berapa jumlah pemain tengah dan depan yang harus diturunkan juga kerap membuat manajer FPL pusing. Dari tujuh tempat yang tersisa setelah menempatkan tiga bek (dan satu penjaga gawang), ada lima tempat kosong untuk gelandang dan tiga untuk striker. Berapa pembagian yang paling tepat untuk pemain-pemain di dua posisi tersebut? Jawabannya adalah tergantung pada komposisi pemain yang Anda punya.
Jika Anda mempunyai tiga pemain depan tajam dan sedang oke-okenya, maka memainkan ketiganya secara bersamaan bukan masalah. Dengan begitu maka Anda akan menggunakan formasi 3-4-3. Dalam formasi FPL ini, biasanya manajer memang fokus untuk mendulang poin dari pemain depan alias striker.
Tips formasi FPL:
- berinvestasi dengan membeli tiga striker tajam (dan mahal).
Formasi FPL 3-5-2: Fokus Utama Gelandang
Di sisi lain, Anda juga bisa menggunakan formasi FPL 3-5-2. Biasanya ini dilakukan oleh manajer FPL yang ingin memanen poin lebih banyak dari para pemain tengah. Dua striker saja sudah cukup, sedangkan satu striker lainnya biasanya adalah pemain medioker, yang akan sangat jarang berada di line up.
Tidak dipungkiri bahwa poin yang bisa dikumpulkan oleh seorang gelandang dalam satu pertandingan memang berpotensi lebih besar dari striker, jika mereka berhasil mencetak gol atau membuat assist. Maka dari itu, apabila Anda memilih formasi FPL 3-5-2, disarankan supaya memilih pemain tengah kreatif dan sering menciptakan peluang untuk dirinya sendiri atau rekannya.
Nah, umumnya pemain yang berkarakter seperti itu adalah seorang attacking midfielder atau winger. Sebab, pemain yang menempati dua posisi tersebut akan sangat aktif membantu penyerangan. Sedangkan untuk holding midfielder biasanya akan lebih minim menyumbang poin, karena di atas lapangan mereka memang tidak difokuskan untuk membantu penyerangan. Kecuali, gelandang bertahan itu memang tampil sangat apik, mencatatkan clean sheet dan mendapat bonus poin. Tetapi hal tersebut tentu tidak akan terjadi secara rutin di setiap game week.
Tips formasi FPL:
- attacking midfielder,
- winger.
Nah, itu tadi rekomendasi formasi FPL terfavorit para manajer untuk mendulang banyak poin. Dengan menggunakan formasi tiga bek, baik 3-4-3 maupun 3-5-2, kemungkinan untuk mendapatkan poin besar pun lebih terbuka. Akan tetapi, menggunakan formasi empat bek dan lima bek juga sah-sah saja, karena setiap manajer FPL pasti punya alasan tersendiri mengapa mereka menggunakan formasi tersebut. Selamat mencoba.
Posting Komentar